Kudus – Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus kembali melaksanakan agenda rutin yaitu PDL. Kegiatan pelepasan dilaksanakan Rabu, 08 februari 2023 di Aula Pondok Pesantren. Kegiatan PDL merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti oleh santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus tingkat MA untuk memenuhi syarat kelulusan.
Sejak Rabu (08/02) Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus menerjunkan santrinya ke beberapa Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) yang akan ditempati. Sebanyak 67 Santri mengikuti pelepasan yang dilaksanakan di ruang kelas MA Muhammadiyah Kudus dengan tertib untuk mendapatkan informasi mengenai PDL dan PRM yang akan mereka tempati.
“PDL kali ini diikuti oleh 67 santri dengan 16 PRM sebagai lokasi penempatan dan berlangsung 3 Kota yang berbeda yaitu Kudus, Demak, dan Jepara,” Ungkap Ketua Panitia Pelaksana PDL, Ustadz Suhartono, S.Pd.I.
Suhartono meminta kepada seluruh santri yang mengikuti PDL untuk dapat menganalisa PRM yang di tempati, bekerja secara tim dengan matang, dan menjaga Almamater Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus dalam kegiatan ini. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga marwah instansi dan bagaimana SDM Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus pada hari ini.
“Santri yang mengikuti PDL diharapkan bisa menunjukkan kualitasnya di masyarakat atau PRM yang ditempati, kemudian bisa kompak dalam segala hal di lapangan, dan tentunya santri bisa menjaga logo di jas Almamaternya untuk keberlangsungan kegiatan kedepannya,” imbuhnya.
Dalam pelaksanaan PDL ini, santri yang masih duduk di kelas XI dirasa mampu untuk menunjukkan hasil yang diperolehnya selama menjadi santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus. PDL kali ini merupakan ulangan karena ini merupakan PDL dari Angkatan yang terimbas Covid19 yang melanda beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, banyak himbauan dan larangan yang disampaikan untuk bekal santri yang akan PDL.
“Ini adalah PDL yang cukup unik, karena PDL ulangan atau PDL Kembali ke awal karena yang tahun kemarin itu PDL yang terimbas efek corona. Tapi untuk peraturan masih sama seperti yang lalu, mulai dari satu kelompok 1 ponsel dan 1 laptop untuk kebutuhan kelompok. Dan diharapkan santri juga dapat menjadi alat promosi untuk menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus ini mempunyai citra yang bagus sehingga masyarakat sekitar mau mendaftarkan anaknya untuk mondok,” jelasnya.